Pengertian Penilaian Kinerja Karyawan
Kinerja adalah
suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaannya sesuai dengan standar kriteria yang ditetapkan dalam pekerjaan.
Prestasi yang dicapai ini akan menghasilkan kepuasan kerja yang nantinya akan
berpengaruh pada tingkat imbalan. Suatu kinerja individu dapat ditingkatkan
apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. Kinerja individu
sendiri
dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan
individu terhadap pekerjaan, perasan ini berupa suatu hasil penilaian seberapa
jauh pekerjaan secara keseluruhan mampu memuaskan pekerjaannya.
Dalam hal ini
dibutuhkan suatu evaluasi yang dikenal dengan penilaian kinerja. Dalam
penilaian kinerja melibatkan komunikasi dua arah yaitu antara pengirim pesan
dan penerima pesan sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik. Penilaian
kinerja menitikberatkan padapada penilaian sebagaisuatu prosespengukuran sejauh
mana kerja dari seseorang atau sekelompok orang dapat bermanfaatuntuk mencapai
tujuan yang ada. Penilaian kinerja karyawan
adalah suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur,menilai, dan mempengaruhi
sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan,perilaku dan hasil, termasuk
tingkat kehadiran. Fokusnya adalah untuk mengatahui seberapa produktif seorang
karyawan dan apakah dia bisa berkinerja sama atau lebih efektif pada masa yang
akan datang, sehingga karyawan, organisassi dan masyarakat memperoleh manfaat.
Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan diadakannya penilaian kinerja bagi para
karyawan adalah:
1.
Tujuan evaluasi
Seorang
manajer menilai kinerja dari masalalu seorang karyawan dengan menggunakan
ratings deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan data tersebut berguna dalam
keputusan-keputusan promosi. demosi, terminasi dan kompensasi.
2. Tujuan
pengembangan
Seorang
manajer mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan dimasa yang akan
datang.
Sedangkan tujuan pokok dari si stem penilaian kinerja
karyawan adalah: sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid
berkenaan dengan prilaku dan kinerja anggota organisasi atau perusahaan.
Manfaat penilaian kinerja karyawan
Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam
manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian
penting dari seluruh proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Hal ini
penting juga bagi perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan,
penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti
kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat
untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir.
Dan bagi organisasi atau perusahaan sendiri, hasil
penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilan
keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program
pendidikan dan pelatihan, rekruitment, seleksi, program pengenalan, penempatan,
promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari manajemen
sumber daya manusia secara efektif.
Pihak-pihak
yang berkepentingan dalam penilaian kinerja adalah:
1.
Orang yang
dinilai(karyawan)
a)
Meningkatkan
motivasi
b)
Pengetahuan
tentang kekuatan dan kelemahan menjadi besar
c)
Membangun
kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin
d)
Adanya
kesempatan untuk berkomunikasi keatas
e)
Kesempatan
untuk mendiskusikan permasalah dan bagaimana cara mengatasinya
f)
Meniingkatkan
hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan
2.
Penilai(supervisor,penyelia,manager,konsultan)
a)
Kesempatan
untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan kinerja karyawan untuk
perbaikan manajemen selanjutnya
b)
Memberikan
peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan bagi manager sendiri maupun
karyawan atau bawahannya
c)
Peningkatan
kepuasan kerja
d)
Sebagai media
untuk mengurangi kesenjangan antara
sasaran individu dengan sasaran kelompok
3.
Perusahaan
a)
Perbaikan
seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan karena komunikasi menjadi lebih
baik dan meningkatkan rasa kebersamaan dan loyalitas
b)
Meningkatkan
kualitas komunikasi
c)
Meningkatkan
motivasi karyawan secara keseluruhan
d)
Harapan dan
pandangan jangka panjang dapat dikembangkan
e)
Sebagai sarana
penyampaian pesan bahwa karyawan itu dihargai oleh perusahaan
Proses penilaian prestasi kerja
1.
Mengidentifikasi
tujuan-tujuan penilaian secara spesifik
2.
Menetapkan
kriteria-kriteria kinerja dan mengomunikasikannya kepada karyawan
3.
Memeriksa
pekerjaan yang di jalankan
4.
Menilai kinerja
5.
Mendiskusikan
penilaian bersama karyawan
Kegunaan penilaian prestasi kerja
Dalam suatu
perusahaan, pemimpin perlu mengetahui
hasil kerja yang sudah dikejakan oleh karyawannya. Oleh karena itu perusahaan
perlu melakukan penilaian terhadap prestasi yang sudah dicapai, agar perusahaan
mengetahui apakah karyawan sudah bekerja sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Penilaian bertujuan untuk membantu manager dalam
hal promisi, transfer, pemberhentian dan gaji. Penilaian juga dilakukan untuk menentukan
pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan karyawan. Beberapa kegunaan
penilaian prestasi kerja secara dirinci :
1.
Perbaikan
prestasi kerja
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan,manager dan departemen
personalia dapat membetulkan kegiatan
mereka untuk memperbaiki prestasi
2.
Penyesuaian-penyesuaian
kompensasi
Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan
kenaikan upah,pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
3.
Keputusan-keputusan
penempatan
Promosi,dan transfer biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau
antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi
masa lalu.
4.
Kebutuhan-kebutuhan
latihan dan pengembangan prestasi
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan sedangkan
prestasi kerja yang baik mungkin mencerminkann potensi yang harus dikembangkan.
5.
Perecanaan dan
pengembangan karir
Umpan balik prestasi kerja mengarahkan keputusan karir, yaitu tentang jalur
karir tertentu yang harus diteliti.
6.
Ketidak-akuratan
informasional
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukan kesalahan-kesalahan dalam
informasi analisis jabatan,rencana-rencana sumber daya manusia, atau komponen
personalia. Menggantukan diri pada informasi yang tidak akurat dapat
menyebabkan pengambilan keputusan menjadi tidak tepat.
7.
Kesempatan
kerja yang adil
Penilaian prestasi yang akurat akan menjamin keputusan-keputusan penempatan
internal diambil tanpa diskriminasi.
8.
Tantangan-tantangan
eksternal
Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruh oleh faktor-faktor diluar lingkunga
kerja seperti, keluarga, kesehatan, kondisifinansial atau masalah-masalah pribadi lainnya. Dengan
penilaian prestasi depatemen personalia dapat meawarkan bantuan.
Selain itu
dengan penlaian prestasi kerja diharapkan dapat digunakan sebagai alat untuk
meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga karyawan dapat bekerja sacara
lebih baik.
Metode
penilaian kinerja
Secara teoretikal berbagai metode dan teknik mempunyai
sasaran yang sama, yaitu menilai prestasi kerja para karyawan secara obyektif
untuk suatu kurun waktu tertentu dimasa lalu yang hasilnya bermanfaat bagi
organisasi atau perusahaan, seperti untuk kepentingan mutasi pegawai maupun
bagi pegawai yang bersangkutan sendiri dalam rangka pengembangan karirnya.
Untuk mencapai kedua sasaran tersebut maka digunakanlah berbagai metode
pengukuran kinerja karyawan. Terdapat
beberapa metode dalam mengukur prestasi kerja, menurut gomes(2003):
1.
Metode
tradisional
Metode ini merupakan metode tertua dan
paling sederhana untuk menilai prestasi kerja dan diterapkan secara
tidak sistemastis maupun sistemastis. Yang terasuk dalam metode ini adalah:
a)
Ranting scale,
dalam metode ini pimpinan atau supervisor mengkur karakteristik
karyawan,misalnya engenai inisiatif, ketergantungan,kematangan, dan
kontribusinya terhadap tuuan kerjanya.
b)
Employee
comparation, metode ini membandingkan antara seorang pegawai dengan pegawai
lainnya. Metode ini terdiri dari alternation ranking yaitu megurutkan ranking
pegawai dari yang terendah sampai tertinggi berdasarkan kemampuannya. Paried
comparation yaitu membandingkan seorang pegawai dengan seluruh pegawai lainnya,
metode ini digunakan untuk pegawai dalam jumlah relaif sedikit. Parced
comparation(grading), sama seperti metode paried tetapi dalam jumlah relatif
banyak.
c)
Check list,
metode ini hanya memberikan masukan/informasi bagi penilaian yang dilakukan
oleh bagian personalia.
d)
Freeform
essay,seorang penilai diharuskan membuat karangan yang berkenaan dengan
orang/karyawan/pegawai yang sedang dinilai.
Critical insident, penilai harus mencatat mengenai tingkah laku bawahannya
yang kemudian dimasukkan dalam buku catatan khusus.
2.
Metode modren
Metode ini merupakan perkembangan dari metode tradisional. Yang termasuk
dalam metode ini adalah:
a)
Assesment
center, metode ini biasanya dilakukan dalam sebuah tim khusus, baik dari dalam
maupun dari luar maupun kombinasi antara keduanya.
b)
Management by
objective(MBO=MBS), dalam metode ini pegawai diikutsertakan dalam perumusan dan
pemutusan persoalan dengan memperhatikan kemampuan bawahan dalam menentukan sasarannya
masing-masing.
c)
Human asset
accounting, faktor pekerja dinilai sebagai individu modal jangka panjang dengan
cara membandingkan terhadap variabel-variabel yang dapat mempengaruhi
keberhasilan perusahaan.
Implikasi penilaian prestasi kinerja
Menurut B.
Siswanto sastrohadiwirya, implikasi penilaian kinerja berkaiatan dengan tujuan pelaksanaan strategis perusahaan,
karena dimensi apapun yang dinilai harus
mampu mendukung proses pencapaian tujuan strategis.
Implikasi
pelaksanaan penilaian kinerja dalam proses pelatihan kinerja dengan tujuan
meminimalkan atas kesalahan yang dilakukan dan untuk membantu perusahaan agar
kinerja dapat dikelola dengan baik lagi. Program pelatihan ini dibutuhkan untuk
menghadapi masalah-masalah seperti:
1.
Sifat kadaluarsa(out
of date) dari perusahaan oleh karyawan yang tidak atau belum mendapat program pelatihan
yang wajar.
2.
Hasil kerja
yang tidak memenuhi tuntutan karena ketidakmampuan karyawan yang bersangkutan
jabatan yang saat ini di jabatnya.
3.
Tersedianya
jenjang yang dikembangkan dan disesuaiakan dengan perkembangan perusahaan atau
memang ada lowongan yang dapatt di isi
4.
Situasi
lingkungan yang belum memungkinkan tersedianya tenaga siap pakai.
5.
Meningkatkan
kualitas dan kuantitas produksi.
6.
Menciptakan
sikap loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
Pelatihan dalam
suatu perusahaan merupakan investasi bagi perusahaan yang berarti memerlukan
dana yang besar dengan harapan kompensasi kinerjanya besar pula. Indikator
kurangnya perhatian pada pelatihan dapat dilihat dari sisi:
1.
Semakin
menurunnya tingkat produktivitas kerja karyawan.
2.
Semakin
berkurangnya motivasi dan etos kerja karyawan.
3.
Semakin
menurunya motivasi berprestasi karyawan.
4.
Timbulnya
hambatan—hambatan dalam berbagai kegiatan.
5.
Semakin
menurunya kualitas produk dan jasa yang dihasilkan.
Oleh sebab itu
perlu pelatihan atas faktor-faktor sarana dan iklim managemen perusahaan,
termasuk sikap dan motivasi semua pihak yang ada di dalam perusahaan. Kekuatan dari proses pelatihan kinerja
terletak pada hubungan yang sinergis antara manager dengan karyawan, kunci
utama dalam keefektivan pelatihan ini terletak antara penanganan situasi yang
mengandung masalah tanpa menyababkan kemungkinan timbulnya kemarahan. Oleh
karena itu kriteria pelatihan kineja yang efektif tersebut adalah:
1.
Sasaran yang
jelas dari implementasi kinerja
2.
Feedback yang
akurat dan tepat
3.
Sabar
menghadapi karyawan yang terbuka dari rasa takut dan khawatir
4.
Berikan
motivasi agar menjadi yang terbaik
5.
Susun daftar
pertanyaan
6.
Bebaskan
karyawan untuk berbuat kesalahan dan menentukan serta mengarahkan kinerjanya
sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar