SELAMAT DATANG DI BLOG AKATSUKI TO KOIZORA=>Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku. ~ Khalifah ‘Umar

Minggu, 13 April 2014

HAKEKEAT PEKERJAAN MANAJERIAL


A.    POLA-POLA AKTIVITAS KHAS DALAM PEKERJAAN MANAJERIAL
1.      Langkah Pekerjaan Adalah Cepat Dan Selalu Meningkat
Biasanya para manajer bekerja dalam waktu yang panjang dan banyak yang membawa pekerjaannya kerumah. Beban pekerjaan ini dapat ditelusuri sebaai kelebih-sukaan orang terhadap posisi manajerial. Manajer akan rerus menerus menerima permintaan informasi, bantuan, pengarahan, dan wewenang dari banyak orang, seperti bawahan, rekan sejawat, atasan atau orang yang berada di luar organisasi.
2
.      Isi Pekerjaan Bervariasi Dan Terfragmentasi
Pengamatan mengenai para eksekutif oleh Mintzberg (1973, hal 33), menemukan bahwa “separuh kegiatan diselesaikan dalam waktu kurang dari Sembilan menit, dan hanya sepersepuluh dari padanya yang memerlukan lebih dari saru tahun”. Manajer dapat melakukan aktivitas yang berkisar dari pertemuan mengenai anggaran yanbg menyangkut keputusan tentang penggunaan berjuta-juta dolar sampai diskusi mengenai cara memperbaiki kran ledeng (Seyles, 1979).
3.      Banyak Aktivitas Bersifat Reaktif
Aktivitas manajerial yang bersifat terfragmentasi mencerminkan fakta bahwa banyak interaksi diprakarsai oleh orang lain dan banyak perilaku manajer yang sifatnya reaktif bukannya proaktif. Stereotype umum para manajer adalah bahwa mereka menggunakan sebagian besar waktunya untuk melakukan analisis cermat terhadap masalah bisnis dan mengembangkan rencana-rencana yang rumit untuk menanganinya.
4.      Interaksi Sering Melibatkan Rekan Sejawat Dan Orang Luar
Umumnya para manajer menggunakan cukup banyak waktu dengan orang lain daripada dengan para bawahan lansung atau dengan pimpinan manejer tesebut. Kontak-kontak tersebut dapat menyangkut bawahan dari bawahan, pata atasan dari boss, teman-kerabat lateral, serta atasan dari para kerabat dan juga banyak dengan orang-orang luar organisasi.
Timbulnya intraksi lateral dan ekstrnal yang tinggi dapat dijelaskan berdasarkan kebutuhan manajer akan informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang mompleks dan tidak pasti yang mempengaruhi operasi subvunit organisasinya, dan ketergantungan manajer terhadap kerja sama dan bantuan dari banyak orang diluar ratai komando yang langsung (kotter,1982). Kemampuan untuk menciptakan koalisi yang trdiri dari para pendukung internal dan eksternal adalah sangat penting untuk membuat perubahan yang inobatif dan untuk menjamiin bahwa perubahan tersebut akan dilaksanakan dengan berhasil (Kanter, 1983). Para manajer mengguanakan berbagai sisi dari jaringan mereka untuk berbagai tujuan dan memperluas jaringan itu saat dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu (Kaplan,1986).
Jaringan dapat dikembangkan dengan berbagai cara yaitu:
a.       Berbicara dengan orang-orang sebelum, selama dan setelah pertemuan, upacara dan kegiatan social di dalam organisasi
b.      Melayani komite khusus, kelompok kepentingan dan gugus tugas
c.       Bergabung dengan kelompok pemuka masyarakat, dewan penasihat dan klub social
d.      Menghadiri lokakaruya, pameran dagang, dan pertemuan asosiasi professional.

1.      Banyak Interaksi Melibatkan Komunikasi Lisan
Para manajer mempunyai enam cara untuk memperoleh informasi yaitu: pesan tertulis (memo, surat, laporan, perintah kerja, kontrak), pesan lewat telepon, pesan elektronik (e-mail), pertemuan yang direncanakan, pertemuan yang tidan direncanakan, serta tur-tur observasi. Komunikasi lisan memungkinkan efek kata-kata diperkuat olejh intonasi, gerakan, dan komunikasi non-verbal lainnya. Interaksi tatap muka membantu usaha mempengarui dan memberikan kesempatan untuk memperoleh umpan balik yang segera tentang efektibitasnya.
2.      Proses Pengambilan Keputusan Adlah Tidak Teratur Dan Bersifat Politis
Proses pengambilan keputusan kemungkinan akan dicirikan oleh lebih banyak kebingungan, kekacauan, dan emosi daripada rasionalitas. Rasa kaget yang emosional sewaktu ditemukaknnya masalah yang serius, dan ketegangan sewaktu memilih alternative yang tidak menarik dapat menimbulkan sangkalan terhadap bukti yang negarif, pemikiran khayalan, penundaan, kebimbangan diantara banyaknya pilihan serta reaksi panic oleh para individu manajer arau kelompok pengambil keputusan (Janis & Manh, 1977) .
3.      Kebanyakan perencanaan adalah tidak formal dan adaptif
Seorang manajer baru akan segera memulai proses penyusunan agenda, namun pada awalnya agenda kemungkinan besar akan sangat kasar dan tidak lengkap. Setelaj beberapa waktu, saat para manajer telah mengumpulkan lebih banyak informasi mengenai organisasi atau subunit mereka (misalnya: operasi, orang, politik, pasar, pesaing, masalah, persoalan, perhatian, nilai), maka agenda tersebut diperhalus dan diperluas (Cabarno, 1985; Kotter, 1982).
B.    KANDUNGAN PEKERJAAN MANAJERIAL
Penelitian tentang uraian tugas (Job Describtion)
Peran-peran manajerial dari Mintzberg yaitu:
a.       Peran proforma Pemimpin (Figurehead Role)
b.      Peran sebagai pemimpin
c.       Peran sebagai penghubung
d.      Peran sebagai pemantau
e.       Peran sebagai Disseminator (pembagi informasi)
f.       Peran sebagai Juru Bicara
g.      Peran sebagai wirausahawan
h.      Perang sebagai orang yang menangani kekacauan/gangguan
i.        Peran sebagai alokasi sumber daya
j.        Peran sebagai perunding

C.     TEORI TENTANG TUNTUTAN, KENDALA DAN PILIHAN
Komponen inti dari model yaitu Permintaan, kendala, dan pilihan membentuk sifat pekerjaan dan amat mempengaruhi perilaku para manajer.
      Tuntutan (demands) merupakan apa yang hartus dilakukan orang yang memegang pekerjaan dan jika tidak melakukannya ia akan berisiko menerima sanksi atau kehilangan posisi. Akibatnya adalah harapan mengenai peran dari orang yang mempunyai kekuasaan yang cukup besar untuk memperoleh kepatuhan.
      Kendala (constrains) merupakan karakteristik organisasi dan lingkungan eksternal yang membatasi apa yang dapat dilakukan oleh manajer. Termasuk didalamnya peraturan yang birokratis, kebijakan, dan peraturan yang harus diawasi, serta kendala hokum.
      Pemilihan (Choice) merupakan kegiatan yang dapat dilakukakn oleh manajer namun tidak diharuskan untuk mengerjakannya.
            Determinan berdasarkan situasi terdapat perbedaan pola tuntutan, kendala dan pemilihan bagi berbagai jenis pekerjaan manajerial, tergantung pada aspek situasi seperti pola hubungan, pola kerja, dan jumlah keterpaparan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar